SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Penyaluran zakat selaras dengan usaha pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan nasional ke level single digit dengan target 9,2 persen hingga 9,7 persen pada 2021.

Demikian disampaikan ekonom  dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet di Jakarta, Jumat (26/3). 

"Zakat disalurkan untuk masyarakat tidak mampu, ini linear dengan usaha pemerintah untuk mendorong angka kemiskinan turun di tahun ini sekitar 9 persen," jelasnya.

Seperti diketahui, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali mengemukakan wacana pemotongan gaji ASN, termasuk karyawan BUMN dan swasta sebesar 2,5 persen untuk pembayaran zakat. Usulan pemungutan melalui take home pay pegawai tersebut guna mengatur dan mengelola zakat secara baik, jelas, dan akuntabel sehingga tidak digunakan untuk keperluan negatif.

Menurutnya zakat yang disalurkan secara tepat dan baik kepada masyarakat golongan kurang mampu akan mendorong daya beli pada kelompok tersebut. 

Yusuf menjelaskan jika daya beli masyarakat bertambah, maka muara besarnya menuju ke ekonomi secara keseluruhan yang artinya secara tidak langsung zakat bisa membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

"Dalam kondisi ideal, zakat bisa membantu menurunkan kemiskinan dan mengangkat daya beli masyarakat di tengah proses pemulihan ekonomi nasional yang sedang dilakukan pemerintah tahun ini," jelasnya.

Tags
SHARE