SHARE

istimewa

CARAPANDANG - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Provinsi Banten tinggal setahap lagi menjadi UNESCO Global Geopark. Pada 10 November 2023 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Geopark atau Taman Bumi Nasional.

Selama ini Taman Nasional Ujung Kulon tersohor sebagai tempat hidup berbagai satwa endemik dan eksotik Indonesia, salah satunya Badak Jawa bercula satu (Rhinocerois Sondaicus). Satwa ini hanya ada di TNUK. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Badak Jawa berstatus Critically Endangered. Selangkah lagi menuju kepunahan. Saat ini tercatat hanya kurang lebih 80 individu Badak Jawa yang masih bertahan, dengan rata-rata kelahiran 3 individu per tahunnya.

Mengacu pada peta delineasi kawasan Geopark Nasional Ujung Kulon tidak hanya kawasan habitat Badak Jawa. Wilayah tersebut terdiri dari 14 situs warisan geologi (geosite), enam situs keanekaragaman hayati dan dua situs keragaman budaya (cultural sites).

Pada 1992, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi Natural World Heritage Sites oleh Komisi Warisan Dunia UNESCO. Di dalam kawasan ini, rerdapat beragam jenis satwa liar, entah itu endemik atau yang dilindungi.

“Pengembangan kawasan geopark menitikberatkan kepada terlaksananya fungsi konservasi, edukasi dan ekonomi berkelanjutan,” ujar Deri Dariawan, Plt Kepala Dinas ESDM Banten, dalam keterangan resminya, Rabu, (22/11/2023).

Geopark adalah suatu wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi. Termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.

Kawasan Geopark Ujung Kulon memiliki warisan geologi yang terkait dengan keragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya atau cultural diversity.

Dalam SK Menteri ESDM tersebut dijelaskan, berdasarkan penilaian tim verifikasi, Ujung Kulon telah memenuhi syarat administratif dan teknis untuk ditetapkan sebagai Geopark. Setelah dua tahun pemerintah akan mengevaluasi untuk kemudian diajukan menjadi geopark dunia melalui UNESCO Global Geoparks (UGG).

Sejauh ini, sudah ada 10 geopark Indonesia yang diakui sebagai UNESCO Global Geoparks, yakni Geopark Batur (2012), Geopark Gunung Sewu (2015), Gunung Rinjani (2018),Geopark Ciletuh (2018), Geopark Belitung (2020), Kaldera Danau Toba (2020), Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Jambi Geopark, dan Raja Ampat Geopark.

Geopark Ujung Kulon mengambil tema besar jejak Tsunami Krakatau, dengan luas kawasan mencapai 1.245,66 km persegi.

Halaman :
Tags
SHARE