SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Komisi IV DPR RI mengingatkan pentingnya membenahi tata kelola dalam beragam sektor terkait dengan pangan guna mengantisipasi ketersediaan pangan, terutama dalam menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri 2021.

"Komisi IV DPR mengingatkan pemerintah untuk melakukan antisipasi dan tata kelola distribusi dalam negeri," kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian serta Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis.

Raker Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membahas persiapan dan ketersediaan pangan menghadapi bulan Ramadan dan hari besar keagamaan.

Sudin menegaskan bila ada harga tinggi dari sejumlah komoditas pangan di tingkat konsumen, maka jangan sampai harga tinggi tersebut tidak dinikmati oleh pihak produsen. Jika itu terjadi maka dinilai ada tata kelola yang salah.

Ia menegaskan Komisi IV DPR dengan tegas menolak rencana impor beras 1 juta ton karena hal tersebut juga berdasarkan masukan dari Perum Bulog, serta menimbulkan pertanyaan terkait prognosa dari Kementerian Pertanian.

Apalagi, ujar dia, begitu ada informasi untuk melakukan impor beras diketahui di tengah masyarakat, maka akan terjadi gejolak harga di tingkat petani yang saat ini terindikasi terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono menegaskan harga gabah di berbagai daerah saat ini jatuh sehingga diharapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo dapat meyakinkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menolak impor beras.

Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan pihaknya akan mengutamakan menyerap produksi beras dalam negeri untuk kebutuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebelum melaksanakan penugasan impor beras sebanyak satu juta ton.

"Prinsipnya kami utamakan produksi dalam negeri untuk penyerapan CBP," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI.

Dia menegaskan hingga hari ini Bulog bersama dengan Kementan masih terus melakukan penyerapan produksi gabah dan beras dalam negeri di seluruh Indonesia.

Bahkan, menurut Budi Waseso yang akrab disapa Buwas, Bulog belum tentu akan melaksanakan penugasan impor beras, mengingat saat ini memasuki masa panen raya padi di seluruh Indonesia.

"Walau kami mendapat tugas impor satu juta ton, belum tentu kami laksanakan, karena kami tetap prioritaskan produk dalam negeri sekarang yang mencapai masa puncak panen raya," tegas Budi Waseso.

Tags
SHARE