SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah dalam dua tahap sidang, yakni secara online (dalam jaringan) dan offline (luar jaringan).

"Muktamar secara luring dan daring ini pertama kali dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pertimbangannya karena memang kita masih dalam suasana pandemi COVID-19," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam konferensi pers yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Mu'ti mengatakan pada tahap pertama secara daring akan digelar pada Sabtu (5/11) 2022, sementara puncaknya digelar pada Sabtu hingga Minggu (19-20/11) secara luring dengan pusat kegiatan di gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah.

Pada tahap pertama, agenda muktamar hanya mendengarkan tanggapan dari peserta muktamar atas materi yang telah disiapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Adapun isi dari materi muktamar ini meliputi laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, serta Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal.

"Semua materi ini telah kita kirim ke para peserta Muktamar untuk ditanggapi besok pagi. Kita kirim dalam bentuk file melalui email, kita juga kirim secara cetak. Insya Allah materinya telah diterima masing-masing peserta di seluruh Indonesia," kata Mu'ti.

Teknis pelaksanaannya, kata dia, setiap perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), organisasi otonom seperti Pemuda Muhammadiyah, IPM, IMM, Tapak Suci, dan lain-lain tingkat pusat akan menyampaikan tanggapan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

"Ada sekitar 208 titik dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia yang menjadi lokasi Muktamar tahap pertama ini," katanya.
 

Halaman :