SHARE

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (Istimewa)

CARAPANDANG.COM - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengumumkan mulai hari ini, Rabu (6/5/2021) warga dilarang melakukan perjalnan mudik kemanapun, baik itu antar pulau di Kepri ataupun ke luar Kepri.

Pengumuman ini disampaikan Ansar usai melonjaknya angka positif COVID-19 di Kepri beberapa pekan terakhir. Padahal sebelumnya Gubernur Ansar mengizinan kegiatan mudik antar pulau di dalam Kepri.

“Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi bersama Forkopimda se-Kepri. Kita memutuskan melarang egiatan mudik dari tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021,” tutur Nasar dikutip dari situs resmi Pemprov Kepri, Rabu (6/5/2021).

Ansar mengatakan, ini merupakan turunan dari aturan yang diterapkan Pemerintah Pusat.

“Pun sesuai kebijakan nasional, bahwa Pemerintah Daerah dan Pusat senada soal larangan mudik guna mencegah penyebaran COVID-19,” kata Gubernur Ansar Ahmad.

Kendati tak ada mudik, kata dia, kapal cepat antar Kabupaten/Kota tetap beroperasi khusus mengangkut penumpang dengan pengecualian tertentu, antara lain untuk keperluan mengunjungi keluarga sakit/meninggal, ibu hamil, dan kegiatan pemerintahan.

“Itu pun harus dilengkapi hasil negatif Covid-19 GeNose, kemudian surat tugas khusus untuk ASN, dan surat keterangan RT/RW hingga kelurahan untuk masyarakat awam,” ungkap Gubernur Ansar.

Lebih lanjut, Gubernur Ansar memastikan Satgas Covid-19 bersama aparat keamanan TNI/Polri bakal menjaga ketat tiap-tiap pintu pelabuhan keberangkatan penumpang antarpulau untuk mengantisipasi warga nekat mudik tanpa keperluan mendesak.

Politisi Golkar itu turut mengimbau masyarakat merayakan lebaran tanpa bersilaturahmi tatap muka, melainkan secara virtual guna meminimalkan kerumunan.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, hingga hari ini jumlah kasus konfirmasi positif di Kepri sudah mencapai 2.303 orang atau bertambah 16 orang.

Adapun rinciannya kasus konfirmasi bergejala 1.275 orang, konfirmasi tanpa gejala 1.028 orang, kasus perjalanan impor 258 orang, konfirmasi kontak erat 1.465 orang, tak ada konfirmasi perjalanan atau kontak erat 580 orang, dan selesai isolasi kasus konfirmasi 1.887 orang.