SHARE

Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjlangi (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjlangi meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) transparan dan segera membuka karung yang diduga berisi sabu seberat 89 kilogram yang merupakan hasil sitaan pengungkapan kasus narkotika di Kabupaten Bone, Sulawei Selatan (sulsel).

Andi juga meminta BNN menjelaskan kronologi tewasnya salah satu pelaku yang bernama Houston (26) yang diduga membawa sabu seberat 89 kilogram yang berakhir tewas dengan luka tembakan.

"BNN harus segera menyampaikan ke publik, saya ingin mengetahui tentang kronologis penangkapan dan penembakan pelaku hingga tewas, apakah dianiaya atau memang melakukan perlawanan," kata Andi Rio di Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Andi Rio juga meminta BNN menjelaskan mau dibawa ke mana sabu tersebut dan siapa pemiliknya, karena sampai saat ini tidak ada keterangan resmi BNN.

Selain itu, menurut dia, BNN juga tidak pernah menunjukkan barang bukti yang disita dari para pelaku kepada publik, jangan sampai salah tangkap dan sasaran.

"Sampai detik ini, BNN tidak transparan terhadap informasi tentang para pelaku dan barang bukti yang membuat masyarakat menjadi waspada terhadap aksi serupa, apalagi Bone termasuk jalur aktif bagi para pengedar narkoba," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu menilai narkoba merupakan musuh bersama dan masyarakat Bone harus tahu seberapa rentan wilayahnya masuk dalam lingkaran barang haram tersebut sehingga dapat melakukan antisipasi dan pencegahan.

"Ini masalah nasional, semoga BNN bisa berikan penjelasan seberapa parah peredaran narkoba di Sulsel, khususnya Bone, karena kalau saya lihat, Bone ini memang paling menonjol juga kasus narkobanya," katanya.

Andi Rio berharap Kepolisian dan BNN dapat memberantas narkoba di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali karena narkoba merupakan salah satu "pekerjaan rumah" yang belum pernah terselesaikan di bangsa ini.

Menurut dia, narkoba memiliki dampak berbahaya bagi generasi bangsa ke depan harus segera diselesaikan, masyarakat harus selalu waspada dan menjaga lingkungan sekitar dan keluarga agar tidak bersentuhan dengan barang haram tersebut.

Sebelumnya, BNN dilaporkan telah menyita sebanyak 89 kilogram narkoba jenis sabu. Dalam penyitaan tersebut, BNN juga dilaporkan menembak mati salah satu bandar di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Jadi benar, ada penangkapan narkoba di Bone dilakukan oleh BNN Pusat. Barang bukti diamankan cukup banyak ada tujuh karung dengan jumlah totalnya sebanyak 89 kilogram sabu-sabu," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Minggu (18/4/2021).

Selain menyita barang bukti dan menembak mati salah satu tersangka, tersangka lain yang diduga pemilik barang telah dilumpuhkan, karena melawan petugas saat penangkapan Minggu malam di kabupaten setempat.

"Ada satu yang diamankan, dan ada satu yang dilumpuhkan, ditembak mati karena melawan," ujar perwira menengah Polri itu pula.

Ditanyakan siapa inisial terduga tersebut dan dari mana asal barang terlarang itu bisa masuk ke Bone, Sulsel, menurut dia, saat ini tim BNN terus melakukan pengembangan kasusnya.

"Tim masih bekerja, untuk mencari jaringannya. Narkoba ini masuk melalui jalur laut. Tetapi belum diketahui persis akan dikirim kemana barang tersebut diedarkan," kata Zulpan.

Namun narkoba tersebut diketahui masuk dari Pelabuhan Nusantara Pare-pare, selanjutnya dibawa ke Kabupaten Bone, dan akan dibawa lagi ke Kendari.

"Barang ini pengiriman via jalur laut. Saat ini masih dikembangkan dan didalami asal barangnya. Sesuai dengan komitmen Kapolri, peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus diberantas," ujarnya menegaskan.