SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Selasa (26/3) mendesak Jepang untuk sungguh-sungguh menghormati kepentingan keamanan negara-negara tetangganya dan merenungkan secara mendalam sejarah agresinya.

Menurut sejumlah laporan media, pemerintah Jepang dalam sebuah pertemuan Kabinet memutuskan untuk mencabut larangan ekspor jet tempur generasi berikutnya, yang akan dikembangkan bersama Inggris dan Italia, serta merevisi pedoman implementasi Tiga Prinsip Transfer Peralatan dan Teknologi Pertahanan dalam konferensi keamanan nasional.

"China menyadari laporan-laporan terkait dan menyatakan keprihatinan besar atas keputusan tersebut," kata Lin Jian, Juru Bicara Kemenlu China, dalam konferensi pers harian ketika menjawab pertanyaan terkait.

Lin berkata bahwa mengingat sejarah agresi militer Jepang yang belum terlalu lama berselang, tindakan militer dan keamanan Jepang diperhatikan secara saksama oleh negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang secara drastis mengubah kembali kebijakan keamanannya, meningkatkan belanja pertahanan dari tahun ke tahun, melonggarkan pembatasan ekspor senjata, dan mengupayakan terobosan militer. Langkah-langkah ini memicu kekhawatiran serius di antara negara-negara tetangga Jepang dan masyarakat internasional, ujar Lin.

"Kami mendesak Jepang untuk sungguh-sungguh menghormati kepentingan keamanan negara-negara tetangganya, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, berkomitmen pada jalur pembangunan yang damai, serta meraih kepercayaan dari negara-negara tetangganya di Asia maupun masyarakat internasional melalui tindakan konkret," tambah Lin.

Tags
SHARE