SHARE

Istimewa (Net)

CARAPANDANG.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo optimis target pemerintah menciptkaan kekebalan komunitas (herd immunity) pada tahun 2021 dapat tercapai.  

"Saya optimis target tersebut bisa tercapai dalam tahun ini," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/8). 

Bambang juga mendukung  penuh langkah yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam menggenjot vaksinasi nasional.  "Saya sangat mendukung apa yang telah dikerjakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 karena arah dan kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi sangat jelas,"  imbuhnya. 

Politisi Partai Golkar ini memperoleh penjelasan dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin terkait dengan strategi pemerintah untuk menangani Covid-19 ketika berkunjung ke kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa (3/8). Dia juga menerima penjelasan yang sama pada saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/7).

Menurutnya Wapres juga menyampaikan bahwa kendala terhambatnya vaksinasi Covid-19 bukan lagi karena masalah haram atau halal. Namun, ketakutan warga menjalani tes usap Covid-19 sebelum vaksinasi untuk memastikan tidak positif sebelum diberikan vaksin karena masih ada kekhawatiran warga jika hasil tes menunjukkan positif, takut dikucilkan masyarakat sekitar tempat tinggal.

"Terpapar Covid-19 bukan aib. Jadi, bagi tetangga atapun orang di sekitar lingkungan warga yang terkena COVID-19 tidak perlu sampai mencap negatif orang yang terkonfirmasi positif," ujarnya.

Dia juga memuji kebijakan "gas dan rem" yang selalu dikedepankan Presiden Jokowi sehingga masyarakat harus mengerti bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama tetapi masyarakat tidak kehilangan mata pencahariannya. Ia menjelaskan bahwa MPR juga mendukung penuh kebijakan pemerintah yang terus memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, baik yang terpapar maupun terdampak pandemi Covid-19.

Pemerintah telah menyiapkan Rp203,9 triliun untuk program perlindungan sosial dan Rp1,3 triliun untuk insentif perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Itu terdiri atas Program Keluarga Harapan dengan anggaran Rp37,4 triliun, Kartu Sembako dengan anggaran Rp43,6 triliun, diskon listrik Rp6,9 triliun, bansos tunai non-Jabodetabek Rp32,4 triliun, bansos sembako Jabodetabek Rp6,8 triliun, BLT dana desa Rp31,8 triliun, Kartu Prakerja Rp20 triliun, dan logistik/pangan/sembako Rp25 triliun," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemerintah juga menyiapkan paket bantuan vitamin dan obat bagi pasien isolasi mandiri di berbagai wilayah berisiko tinggi di Jawa dan Bali.

Pada tahap awal, lanjut doa, disiapkan 300.000 paket dan ada tiga jenis paket obat isolasi mandiri yang dibagikan masing-masing untuk 7 hari.

Ia menyebutkan Paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil swab PCR positif tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG).

Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif dengan keluhan panas demam dan kehilangan penciuman; Paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. 

Tags
SHARE