SHARE

Istimewa (Net)

CARAPNDANG.COM - Menteri Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD menyatakan bahwa terdapat gangguan pada tatanan kebangsaan Indonesia yang menggunakan demokrasi sebagai alasan.

“Demokrasi yang harusnya memperkuat ikatan kebangsaan, belakangan ini justru destruktif,” ujarnya saat menyampaikan pemaparannya sebagai pembicara kunci dalam seminar yang diselenggarakan oleh CSIS, Senin (26/7) melalui daring.

Mahfud menjelaskan gangguan yang dialami oleh tatanan kebangsaan Indonesia berada dalam beragam bentuk, yaitu kekerasan di tengah-tengah masyarakat, intoleransi, maupun hoaks.

Salah satu perilaku yang dinilai membahayakan bagi Mahfud MD adalah intoleransi, mengingat Indonesia telah melalui proses penyatuan berbagai ikatan primordial dalam pendiriannya.

Adapun yang dimaksud dengan ikatan primordial, yakni ikatan yang menyatukan berbagai ras, agama, suku, daerah, bahkan bahasa yang berbeda. “Dulu, kesepakatannya kita memilih bentuk demokrasi karena seluruh elemen dari ikatan-ikatan primordial akan bertemu untuk berembuk,” kata Mahfud MD.

Akan tetapi, lanjutnya, alih-alih menemukan titik tengah, justru hasil diskusi yang terjadi di Indonesia mengalami berbagai penolakan dan menimbulkan gejolak dalam tatanan kebangsaan.

Mantan Ketua MK ini mengatakan terdapat esensi penting yang dilupakan oleh masyarakat. “Seharusnya keputusan yang sudah dirembuk itu dikerjakan bersama,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan, keputusan pemerintah yang diambil berdasarkan pada hasil diskusi bersama perwakilan masing-masing daerah, justru menuai penolakan dan ketidakpuasan dari kelompok-kelompok masyarakat. Menurut Mahfud, hal ini yang lantas menjebak pemerintah dalam posisi yang acap kali disalahkan.

Tags
SHARE