SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (20/3) mengatakan bahwa persiapan untuk serangan di Rafah, kota paling selatan Gaza, sedang berlangsung, tetapi peluncuran serangan "akan memakan waktu."

Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa dirinya akan "segera" menyetujui rencana untuk mengevakuasi penduduk sipil dari Rafah, tempat sekitar 1,5 juta warga Palestina yang telantar mengungsi.

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Netanyahu mengatakan kepada para anggota parlemen Israel bahwa tidak ada alternatif lain selain serangan darat di Rafah untuk "menghabisi batalion-batalion Hamas" yang tersisa di sana.

Pada Senin (18/3) lalu, Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara melalui telepon dan sepakat bahwa tim mereka akan bertemu di Washington guna membahas alternatif untuk operasi darat besar-besaran di Rafah, menurut Gedung Putih. Pertemuan tersebut diperkirakan akan berlangsung pekan depan.

Pekan lalu, Netanyahu menolak tuntutan Hamas terkait pembebasan sandera sebagai pertukaran bagi para tahanan Palestina, dan menyetujui rencana operasi di Rafah.

Tags
SHARE