SHARE

Aksi bela Islam (Cara Pandang/KAM Darwis)

CARAPANDANG.COM – Media sosial menjadi arena pertempuran politik tersendiri. Jika merujuk pada teori bandwagon effect, maka publik dapat turut pada opini yang dianggap populer. Maka trending topic pun menjadi “bancakan” yang menarik bagi para buzzer. Apa yang berada di pucuk trending topic bisa jadi “permainan di belakang layar” dari para politikus ataupun cukong yang sedang berkontestasi.

Tentu tidak semua trending topic serta merta permainan politik. Namun jika menelusuri akun-akun yang mencuitkan suatu tagar tertentu bisa menjadi unit analisa mengenai pertempuran para buzzer. Di samping itu unit analisa lainnya dapat dengan menggunakan emprit drone yang dapat memetakan cuitan, sebarannya.

Jika sidang pembaca memantau trending topic beberapa jam lalu, maka menarik adanya silih berganti tagar #212UntukJokowi dan #212BukanUntukJokowi. Aksi 212 sendiri dikenal luas sebagai tuntutan umat Islam terhadap penghinaan terhadap Alquran yang dilakukan Ahok. Pada 2 Desember 2016 (aksi 212) Presiden Joko Widodo ikut menghadiri dan memberikan pidato seusai melaksanakan salat Jumat di Monas.

Ada pun tagar #212UntukJokowi digaungkan sebagai bentuk dukungan terhadap Jokowi untuk memimpin di periode keduanya.





Sedangkan tagar #212BukanUntukJokowi merupakan reaksi dari tagar #212UntukJokowi. Aksi 212 enggan “dibungkus” identik dengan prestasi ataupun majunya Jokowi kembali sebagai capres.