SHARE

Salah seorang peserta ujian CPNS di Pasaman Barat, Sumbar, yang sakit melakukan ujian di ambulans yang disediakan oleh panitia. (istimewa)

CARAPANDANG.COM - Panitia penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) memfasilitasi peserta CPNS yang sakit untuk ujian di dalam ambulans.

Menurut tim CAT BKN Wandi di Simpang Empat, Kamis, sejauh ini pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat tahun 2021 berjalan lancar dan aman.

Hal itu karena adanya keterlibatan instansi yang sangat mendukung dan membantu, sehingga pelaksanaan ujian bagi calon ASN di Pasaman Barat ini berjalan dengan lancar.

"Terimakasih kepada instansi yang telah bertugas dan bekerja sama selama ini. Untuk peserta yang mengalami kendala terutama sakit, kita masih memfasilitasi mereka untuk tetap bisa melaksanakan ujian. Kita tidak akan mempersulit peserta untuk melaksanakan ujian, karena ini merupakan masa depan mereka. Untuk itu kita tidak ingin peserta terkendala apalagi sampai membatalkan begitu saja ujiannya," katanya.

Bagi peserta yang sakit, katanya instansi sudah menyediakan tim medis, dan ambulans, sehingga peserta yang tidak dapat ikut ujian di ruangan bisa melaksanakannya di dalam mobil ambulan dengan tetap diawasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Pelaksanaan ujian CPNS sudah memasuki hari ke 13. Selama pelaksanaan, satu yang positif COVID-19 dan peserta sudah melaporkan ke instansi dan instansi juga telah melaporkan ke BKN pusat. Saat ini kita menunggu penjadwalan ulang dari BKN pusat," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pengemvangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pasaman Barat Saifuddin Zuhri mengatakan sesuai dengan arahan BKN MenPan bahwa CPNS merupakan pelayanan publik dan sepenuhnya harus dipersiapkan.

"Jauh sebelumnya pelaksanaan kita sudah antisipasi. Sampai dengan hari ini kendala krusialnya adalah hujan. Sempat pada hari ke-5 pelaksanaan ujian terjadi hujan lebat pada sesi satu, sehingga ada sekitar 46 orang peserta yang tidak datang," ujarnya.

Menurutnya, tidak ada halangan bagi peserta yang sakit dan juga positif COVID-19 untuk dapat mengikuti ujian.

"Bagi yang positif COVID-19 akan menyusul jadwal ujian yang ditetapkan BKN dan yang sakit diberikan toleransi dengan tetap melaksanakan ujian dengan pengawasan dan fasilitas kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta di dalam mobil ambulans," ujarnya.

Halaman :