SHARE

istimewa

“The Fed kalau menaikkan suku bunga itu bukan untuk membawa ekonominya resesi tapi mengendalikannya supaya ekonomi AS tidak kelepasan, sehingga dia bisa tumbuh dalam waktu yang lama dengan level sesuai tingkat ekonominya,” kata Purbaya .

Menurutnya, langkah tapering dan kenaikan suku bunga The Fed akan menjaga pertumbuhan ekonomi AS untuk tetap positif sampai tujuh hingga delapan tahun ke depan sehingga menciptakan perekonomian global yang berkesinambungan.

“Artinya harusnya itu bukan sinyal negatif tapi sinyal positif karena itu menandakan pertumbuhan ekonomi AS dan global yang berkesinambungan,” tegasnya.

Terlebih lagi, siklus perekonomian AS dan Indonesia secara sejarah terdapat korelasi yang positif yaitu jika ekonomi AS tumbuh maka ekonomi RI tumbuh dan jika ekonomi AS melambat maka ekonomi RI pun turut melambat.

Ia mencontohkan pengalaman yang lalu saat The Fed pertama kali menaikkan suku bunganya pada Desember 2015 ternyata kebijakan moneter nasional tetap bisa suportif dan akomodatif.

“Oleh karena itu kita tidak perlu khawatir tentang tapering dan kenaikan Fed rate pada 2022. Kebijakan yang akomodatif dari sisi fiskal dan moneter akan mampu menjaga ekonomi nasional tetap solid pada 2022,” ujar Purbaya.
 

Halaman :
Tags
SHARE