SHARE

Istimewa

Ekosistem
Keberhasilan pengembangan properti syariah sendiri sangat bergantung kepada iklim yang tercipta serta dukungan dari masyarakat. Kedua hal ini sepertinya telah terbentuk di masyarakat dengan banyaknya produk-produk syariah, tinggal kini pencetusnya.

Adiwarman Azwar Karim, Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan, kunci bisa berkembang dan majunya pembiayaan properti syariah di Indonesia salah satunya dengan menciptakan ekosistem pembiayaan syariah yang inklusif sehingga bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat .

Pembiayaan syariah, menurut Adiwarman, hanya akan berhasil jika masyarakat pengguna merasakan kenyamanan serta memberikan manfaat. Apabila hunian syariah ini ingin berkembang maka kenyamanan-kenyamanan seperti itu harus segera terwujud.

Segala sesuatunya tidak perlu menunggu hingga lengkap, tapi bisa dimulai dengan membentuk ekosistem. Di era digital seperti sekarang ini untuk membentuk ekosistem syariah sebenarnya tidak terlalu sulit dan langsung dirasakan masyarakat.

Apabila dalam perjalanan menjumpai tantangan, maka bersama-sama kita bareng cari jalan keluar. Syaratnya jangan ada salah satu pihak yang merasa paling penting atau berkuasa, kata Adiwarman yang juga dikenal sebagai pakar pembiayaan syariah.

Dalam mendukung terciptanya ekosistem pembiayaan syariah, lanjut Adiwarman, MUI sudah mengeluarkan banyak fatwa. Untuk pembiayaan perumahan misalnya sudah ada fatwa untuk proses sekuritisasi sehingga likuiditas lembaga pembiayaan syariah bisa terpenuhi. Demikian juga dengan keberadaan BP Tapera, DSN MUI mendorong adanya produk syariah.

Sementara itu Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menjelaskan, dari sisi penyediaan maka perumahan subsidi berbasis syariah menjadi salah satu model dalam program sejuta rumah.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, memaparkan, berbagai model dan dukungan pemerintah yang sudah dilakukan dalam meningkatkan aksesibilitas layanan pembiayaan bagi MBR di Indonesia, khususnya dalam hal pembiayaan syariah.

Dari sisi potensi pasarnya memang besar, tapi masyarakat yang memanfaatkan KPR syariah baru 16 persen dibandingkan konvensional, sehingga perlu langkah terobosan agar bagaimana pembiayaan perumahan syariah ini menarik.

Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin, menjelaskan, diperlukan database yang mutakhir dalam mendukung ekosistem pembiayaan perumahan. Segmentasi di bawah dan di atas perlu diperhatikan agar layanan penyediaan perumahan dapat saling melengkapi. 

Nilai-nilai syariah menjadi satu kesatuan sistem ekosistem penyediaan dan pembiayaan perumahan – tidak bermakna simbolis.

Halaman :
Tags
SHARE