SHARE

Surnaini

Program Merdeka Belajar

Dalam mewujudkan program Merdeka Belajar, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak pemuda Indonesia untuk terus menyalakan semangat untuk mencintai dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaan. Ia menuturkan, pada era globalisasi sekarang ini, generasi muda perlu memiliki nilai-nilai kebhinnekaan global untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dan membawa Indonesia maju di panggung internasional.

“Marilah kita semua menjadi pelajar Pancasila yang mencintai Indonesia dan menghargai keberagaman untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” ujar Nadiem.

Tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar puncak Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) tahun 2021. Tahun ini menjadi tahun kedua perayaan BBS digelar pada masa pandemi Covid-19.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddin Aziz, mengatakan ada tiga catatan yang menjadi ukuran yang diambil Badan Bahasa dalam mengejawantahkan gagasan besar Merdeka Belajar. Pertama, tekad kuat generasi muda dalam menjaga bahasa Indonesia. Tekad ini memberikan keyakinan bahwa Bahasa Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. Ia meyakini, gelombang perubahan sosial masyarakat saat ini tidak cukup kuat untuk meruntuhkan semangat dalam menjayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Kedua, muncul kesadaran kuat yang merata di seluruh daerah bahwa bahasa dan sastra sangat berharga bagi masyarakat Indonesia. Watak dan pola pikir dibina dan tumbuh dalam kehidupan bahasa ibu yang umumnya bahasa daerah. Bahasa daerah adalah tanaman kehidupan bagi kita semua. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak melestarikan bahasa daerah.

Ketiga, penyebaran bahasa Indonesia ke tataran global memberikan titik cerah pada masa pandemi karena kemasan diplomasi bahasa yang dikembangkan secara kreatif di situasi sulit ini memberi keyakinan bahwa bahasa Indonesia makin luas dipelajari dan digunakan oleh para penutur asing. Apalagi saat ini banyak negara, lembaga, komunitas baru yang terlibat dalam pengajaran BIPA. Aminudin optimistis ada harapan cerah dalam penyebaran bahasa Indonesia di kancah global

Halaman :